Thursday 10 December 2009

Portable Application

Julian Cholse

Seiring dengan keinginan mobile kita, maka saya ber inisiatif mempublikasikan beberapa aplikasi portable, dengan aplikasi portable kita tidak perlu menginstal aplikasi tersebut artinya aplikasi tersebut dapat di buat ke flasdisk kita. Sehingga apabila suatu saat anda ke warnet dan tidak menemukan aplikasi yanga anda inginkan anda dapat membuka flashdisk anda. Enak bukan !!!!!

Berikut beberapa aplikasi portable
  1. Portable Internet Download Manager 5.11.8.rar
  2. Portable Adobe Flash CS3
  3. Office 2007 portable (word excel power access).part1.rar
  4. Office 2007 portable (word excel power access).part2.rar
  5. Portable Yahoo Messenger 9.0.rar
  6. Winamp 5.5 Lite Portable.exe
  7. Portable VLC Media Player v0.9.4.rar
  8. MSN Messenger 9.0 Portable.rar

Thursday 5 November 2009

Aplikasi Java Buat Handphone Anda

Julian Cholse

Alkitab

Berikut buat teman-teman yang mau memiliki aplikasi alkitab di hp nya dapat mendownload nya di sini
Dan untuk vesi bahasa inggris silahkan klik link berikut Klik


Untuk menghack Bluetooth orang lain anda dapat memanfaatkan aplikasi megic blue hack dan super bluetooth hack.
Keduanya memiliki kelebihan masing-masing, dengan magic blue hack anda dapat mengakses kontak orang lain, mengirim sms, menelepon memanfaatkan hp orang lain, artinya anda yang mengendalikan. Pada super bluetooth hack, anda dapat melakukan semuanya mulai dari menjalankan musik, men silent, baca sms, dan banyak lagi kedua aplikasi tersebut dapatberjalan hanya jika ada koneksi bluetooth. Untuk mendownloadnya klik ling berikut
MagicBlueHack.jar
super_bluetooth_hack_v11.07.jar

Kidung Jemaat

Bagi teman-teman sekalian yang mau kidung jemaat di hape anda silahkan download link di bawah ini. usahakan download file .jad dan .jar nya lalu instal di hp anda, ingat harus mendukung java midp 2.0

Kidung Jemaat.jar
Kidung Jemaat.jad




Internet gratis dengan Opera Mini

Mahalnya tarif internet dapat di akali dengan aplikasi berikut ini, opera mini anda tidak perlu mengeluarkan uang sama sekali ketika ber internetan. saya menyediakan untuk beberapa operator antara lain Indosat, XL, Three. silahkan unduh file nya

Opera Mini 4.1 untuk Indosat.jar
Operamini 5 untuk INDOSAT.jar
Operamini 5 untuk Three.jar
Operamini 5 untuk XL.jar

Berita terbaru bagi teman teman kini telkomsel juga bisa di gunakan untuk internetan gratis caranya klik di sini
lalu instal di hape anda. Untuk sesi aeal mungkin akan memakan sekitar 3kb setelah itu akan gratis

Bagi anda yang tak mau gratisan karena takut dosa, saya juga menyediakan versi yang biasa alias berbayar. Silahkan download di sini

Opera Mini 4.2.jar
Opera Mini 5 Beta.jar

Kamus bahasa Inggris-Indonesia

Dengan menggunakan software ini kamu dapat mencari kata-kata yang tidak kamu ketahui hanya dengan sebuah Hp. Tidak perlu repot membawa kamus yang berat, silahkan download

PD English-Indonesia.jar


UUD 1945

Buat anak SD, SMP, SMA UUD 1945 bisa ada di hape mu. Tidak perlu repot atau lupa bawak undang-undang karena kini bisa kamu nikmati di HP mu. silahkan download

UUD 1945.jar

Eksternalitas dan Macam-macam Barang

Julian Cholse

EKSTERNALITAS

suatu efek samping dari suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang menguntungkan maupun yang merugikan.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB EKSTERNALITAS
Eksternalitas timbul pada dasarnya karena aktivitas manusia yang tidak mengikuti prinsip-prinsip ekonomi yang berwawasan lingkungan. Dalam pandangan ekonomi, eksternalitas dan ketidakefisienan timbul karena salah satu atau lebih dari prinsip-prinsip alokasi sumber daya yang efisien tidak terpenuhi. Karakteristik barang atau sumber daya publik, ketidaksempurnaan pasar, kegagalan pemerintah merupakan keadaan-keadaan dimana unsur hak pemilikan atau pengusahaan sumber daya (property rights) tidak terpenuhi. Sejauh semua faktor ini tidak ditangani dengan baik, maka eksternalitas dan ketidakefisienan ini tidak bisa dihindari. Kalau ini dibiarkan, maka ini akan memberikan dampak yang tidak menguntungkan terhadap ekonomi terutama dalam jangka panjang
Dalam literatur asing, efek samping mempunyai istilah seperti : external effects, externalities, neighboorhood effects, side effects, spillover effects (Mishan, 1990). Efek samping dari suatu kegiatan atau transaksi ekonomi bisa positif (positive external effects, external economic) maupun negatif (negative external effects, external diseconomic). Dalam kenyataannya, baik dampak negatif maupun efek positif bisa terjadi secara bersamaan dan simultan. Dampak yang menguntungkan misalnya seseorang yang membangun sesuatu pemandangan yang indah dan bagus pada lokasi tertentu mempunyai dampak positif bagi orang sekitar yang melewati lokasi tersebut. Sedangkan dampak negatif misalnya polusi udara, air dan suara.


EKSTERNALITAS DAN KETIDAKEFISIENAN PASAR





Negatif
Adalah efek samping yang negatif dari suatu tindakan atau
pelaku ekonom.

KURVA EKSTERNALITAS NEGATIF



Positif

Dampak yang menguntungkan dari suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya kompensasi dari pihak yang diuntungkan

Solusi swasta untuk eksternalitas

 Jenis-jenis solusi swasta
1. Membuang sampah sembarangan
2. Derma atau amal

A. REGULASI

Pemerintah dapat mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau mewajibkan perilaku tertentu dari pihak-pihak tertentu. Bentuk regulasi dibidang lingkungan hidup itu sendiri bisa bermacam-macam. Adakalanya EPA langsung menetapakan batasan polusi yang diperbolehkan untuk suatu perusahaan. Terkadang EPA mewajibkan pemakaian teknologi atau peralalatan tertentu untuk mengurangi polusi di pabrik-pabrik. Di semua kasus, demi memperoleh suatu peraturan yang baik dan tepat guna, para pejabat pemerintah harus mengetahui spesifikasi dari setiap jenis/sektor industri, dan berbagai alternatif teknologi yang dapat diterapkan oleh industri yang bersangkutan, dalam rangka mengurangi atau membatasi polusi. Masalahnya, informasi seperti ini sulit di dapatkan.

B. PAJAK PIGOVIAN DAN SUBSIDI

Selain menerapkan regulasi, untuk mengatasi eksternalitas, pemerintah juga dapat menerapkan kebijakan-kebijakan yang didasarkan pada pendekatan pasar, yang dapat memadukan insentif pribadi/swasta dengan efisiensi sosial. Para ekonom umumnya lebih menyukai pajak Pigovian dari pada regulasi sebagai cara untuk mengendalikan polusi, karena biaya penerapan pajak itu lebih murah bagi masyarakat secara keseluruhan. Andaikan ada dua pabrik-pabrik baja dan pabrik kertas-yang masing-masing membuang limbah sebanyak 500 ton per tahun ke sungai. EPA menilai limbah itu terlalu banyak, dan beniat menguranginya. Ada dua pilihan solusi baginya, yakni :

a. Regulasi : EPA mewajibkan semua pabrik untuk mengurangi limbahnya hingga 300 ton per tahun.
b. Pajak Pigovian : EPA mengenakan pajak sebesar Rp.5.000.000 untuk setiap ton limbah yang dibuang oleh setiap pabrik.

C. IZIN POLUSI YANG DAPAT DIPERJUAL BELIKAN

Sekarang, mari kita andaikan EPA (Enviromental Protection Agency) mengesampingkan saran para ekonom, dan menerapkan pendekatan formal. EPA mengeluarkan peraturan yang mengharuskan setiap pabrik, untuk menurunkan limbahnya hingga 300 ton per tahun. Namun, hanya sehari setelah peraturan itu diumumkan, pimpinan dua perusahaan, yang satu dan pabrik baja dan yang lain dari pabrik kertas, datang ke kantor EPA untuk mengajukan suatu usulan.
Satu keuntungan dari berkembangnya pasar hak berpolusi ini, adalah alokasi/pembagian awal izin berpolusi dikalangan perusahaan tidak akan menjadi masalah, jika ditinjau dari sudut pandang efisien ekonomi. Logika yang melatarbelakangi kesimpulan tersebut mirip dengan mendasari teorema Coase.

D. JENIS-JENIS SOLUSI SWASTA

Pasar swasta terkadang juga mampu mengatasi masalah eksternalitas, dengan membiarkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengatasinya. Motif utama mereka memang untuk memenuhi kepentingannya sendiri, namun dalam melakukan suatu tindakan, mereka juga sekaligus mengatasi eksternalitas. Sebagai contoh, kita lihat saja apa yang akan dilakukan oleh seorang petani apel dan seorang peternak lebah yang hidup berdekatan. Pada saat lebah-lebah itu mencari madu dari satu bunga apel ke bunga lainnya, mereka membantu penyerbukan dan mempercepat pohon-pohon apel itu berubah. Ia menguntungkan si petani apel. Sedangkan sipeternak juga untung karena ia tidak perlu memberi makan lebah-lebahnya. Namun jika kerja sama terselubung yang saling menguntungkan itu tidak diperhitungkan, maka kedua belah pihak bisa merugi. Jika pohon apel yang ditanam si petani terlalu sedikit, maka lebah-lebah itu akan kekurangan makanan. Sebaliknya, jika lebah yang dipelihara si peternak terlalu sedikit, maka proses penyerbukan tidak lancar. Eksternalitas ini dapat diinternalisasikan dengan cara penggabungan kedua usaha. Si petani membeli seluruh atau sebagian usaha peternakan lebah, atau sebaliknya si peternak membeli seluruh atau sebagian pohon apel. Jiak kedua usaha ini disatukan, maka pengelolanya akan lebih mudah menentukan berapa banyak pohon apel yang harus ditanam, dan berapa ekor lebah yang harus dipelihara, demi membuahkan hasil yang maksimal. Dalam kenyataannya, niat untuk mengupayakan internalisasi eksternalisasi seperti itulah yang merupakan penyebab mengapa banyak perusahaan yang menekuni lebih dari satu bidang/jenis usaha sekaligus.
Cara lain di pasar swasta dalam mengatasi eksternalitas adalah penyusunan kontrak atau perjanjian di antara pihak-pihak yang menaruh kepentingan. Dalam contoh di atas, si petani apel dan sipeternak lebah dapat membuat perjanjian kerja sama, agar masing-masing dapat memberikan eksternalitas positif yang optimal, sekaligus menghilangkan eksternalitas negatifnya (jumlah pohon atau jumlah lebah yang terlalu sedikit). Dalam perjanjian itu bisa di atur, berapa banyak pohon yang ditanam si petani, dan berapa ekor lebah yang harus dipelihara si peternak. Jika biaya yang dipikul keduanya tidak sama, maka bisa juga diatur siapa perlu membayar siapa, dan berapa banyak. Melalui kontrak seperti ini, maka kemungkinan terjadinya inefisiensi yang bersumber dari eksternalitas negatif bisa dihindari, dan kedua belah pihak akan sama-sama lebih untung dibanding kalau keduanya menjalankan usahanya sendiri-sendiri, tanpa memperhitungkan kepentingan pihak lain.

E. TEORAMA COASE

Sejauh mana solusi swata tersebut mampu mengatasi masalah eksternalitas ?. Ada sebuah pemikiran yang disebut teorema Coase (Coase therem) mengambil nama perumusnya yakni ekonom Ronald Coase yang menyatakan bahwa solusi swasta bisa sangat efektif seandainya memenuhi satu syarat. Syarat itu adalah pihak-pihak yang berkepentingan dapat melakukan negosiasi atau merundingkan langkah-langkah penanggulangan masalah ekternalitas yang ada diantara mereka, tanpa menimbulkan biaya khusus yang memberatkan alokasi sumber daya yang sudah ada. Menurut teorema Coase, hanya jika syarat itu terpenuhi, maka pihak swasta itu akan mampu mengatasi masalah eksternalitas dan meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya.
Kebijakan publik mengenai eksternalitas
 Kebijakan pemerintah dan kendalikan ( commond-and-control pilicy) mengatur perilaku secara langsung. Kebijakan berorientasi pasar menyediakan insentif sehingga para pembuat kebijakan swasta akan memilih untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri.
kebijakan terdiri dari :
a. Regulasi
mengatasi masalah eksternalitas dengan cara melarang atau mengharuskan suatu perilaku tertentu,
contoh : pembuangan limbah beracun ke sungai merupakan tindakan kriminal. Biaya eksternalitas bagi masyarakat pada kasus ini jauh melampaui manfaat bagi si pembuat polusi. Pemerintah kemudian mengeluarkan suatu kebijakan, perintah dan pengendalian yang melarang tindakan ini dengan sepenuhnya ataupun melakukan filteralisasi terhadap limbah beracun tersebut sebelum dibuang ke sungai
















CHAPTER 11
MACAM-MACAM BARANG

 Macam-macam barang dalam perekonomian dapat dikelompokkan menurut dua ciri berikut:
a. Apakah barangnya bersifat eksludabel? Yaitu sifat suatu barang yang menyebabkan orang dapat dicegah dari pemanfaatan barang tersebut.
b. Apakah barang bersifat persaingan? Yaitu sifat suatu barang yang menyebabkan berkurangnya pemanfaatan barang tersebut oleh seseorang saat barang yang sama sedang dimanfaatkan oleh orang lain.

Berdasarkan kedua ciri tersebut, figur pertama membagi semua barang dalam empat kategori:
a. Barang pribadi.
b. Barang publik.
c. Sumber daya milik bersama.
d. Barang yang ekskludabel.

Sumber daya milik bersama
Sumber daya ini gratis bagi siapa saja, namun tidka seperti barang publik, sumber daya milik bersama bersifat persaingan. pemanfaatannya oleh seseorang akan mengurangi peluang orang lain melakukan hal serupa. Maka sumber daya milik bersama menimbulkan masalah baru.
Beberapa sumber daya milik bersama yang penting
a. Air dan udara bersih.
b. Jalan raya.





Salam Julian Cholse

Monday 7 September 2009

keren

Julian Cholse




1_274884426l.jpg





Warning





"""";'/. Bwt teman2 aq yg ada di pkl. brandan slm kngn, n bwt teman2 aq di stigma Syalom:eh ya jng lpa klo ada y mo knl 08566383937 or 081265164443'"'......

Friday 4 September 2009

Konfrontasi Lagi?

Julian Cholse

Pada tanggal 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mempermaklumkan ”Trikomando Rakyat” di Alun-alun Lor Yogyakarta, di tengah-tengah hujan lebat. Komando kedua berbunyi, ”Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia!”





Setahun kemudian, tanggal 1 Januari 1963 pukul 00.00, ayam belum berkokok, Sang Saka Merah Putih berkibar di Papua. Berakhirlah lima tahun ketegangan dan kobaran emosi bangsa untuk ”merebut Irian Barat” dari tangan Belanda.





Bahwa Belanda 1949 tidak bersedia keluar dari Papua merupakan blunder politik paling besar. Papua Belanda tak lain bagian ”Hindia Belanda”. Belanda tidak mau melepaskannya karena jengkel harus angkat kaki dari Indonesia.





Mulai tahun 1957—bersamaan dengan meningkatnya krisis politik di Indonesia—kampanye untuk merebut kembali Papua kian memanaskan situasi Tanah Air, menyingkirkan orang berkepala dingin seperti Mohammad Hatta. Angkatan Bersenjata pun kian mendapat peran, di lain pihak, membuka lebar pintu bagi Partai Komunis Indonesia untuk muncul sebagai jago anti-neo-kolonialis-imperialis (antinekolim) paling radikal.





Pada tahun 1963, untuk sementara, masyarakat merasa tenang. Saat itu mulai dipikirkan beberapa usaha untuk membenahi perekonomian nasional yang kian mengkhawatirkan. Namun, ketenangan itu tidak bertahan lama. Federasi Malaya, Singapura (yang dua tahun kemudian memisahkan diri), Sabah, dan Sarawak bersama membentuk ”Malaysia”. Kehadiran Malaysia ini juga untuk ”membendung” Indonesia(yang ”kiri” dan ”anti-Barat”)?





Ganyang Malaysia





Bagaimanapun, Presiden Soekarno tidak bisa menerima. Sesudah beberapa usaha diplomatik tidak membawa hasil, Bung Karno pada 3 Mei 1964 memaklumkan ”Dwikomando Rakyat” dan ”Ganyang Malaysia”.





”Konfrontasi” terhadap Malaysia menjadi awal kejatuhan Soekarno. Di Indonesia sendiri berbagai ketegangan meningkat. Rapat-rapatbesar ”ganyang Malaysia” sudah menjadi machtsvertoning masing-masing ormas, seperti PKI, NU, Pemuda Katolik yang mau menunjukkan kemampuan memobilisasikan massa. Mantra Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunisme) tidak termakan rakyat. Rakyat sebaliknya makin terpecah, saling ketakutan, dan memuncak pada tragedi nasional, Gerakan 30 September.





Konfrontasi mengasingkan Indonesia dari negara-negara sahabat, baik dalam kelompok nonblok maupun blok Soviet. Indonesia keluar dari PBB. Tinggal China yang juga di luar PBB yang bisa dirangkul, lalu muncul ”poros Jakarta-Phnom Penh-Hanoi-Beijing-Pyongyang”. Sebuah PBB baru dipimpin Indonesia, akan menyatukan Nefos (New Emerging Forces, ”berisi” negara-negara dunia ketiga plus negara komunis) melawan Oldefos (Old Established Forces, negara-negara Barat), tinggal impian. Di Jakarta juga digelar Ganefo (Gamesof the New Emerging Forces), November 1963, untuk menandingi Olimpiade (Indonesia keluar dari Komite Internasional Olimpiade). Uni Soviet dan beberapa negara hanya mengirim atlet kelas tiga, tak ingin diskors dari Olimpiade.





Hanya beberapa pekan setelah peristiwa G30S, Soeharto diam-diam mengirim Benny Moerdani ke Kuala Lumpur. Pesan Soeharto, menjamin Indonesia tidak akan menyerang Malaysia.





Politik luar negeri Soeharto memang berbeda. Indonesia kembali ke PBB, kembali masuk IOC. Di Asia Tenggara, Indonesia menjadi sponsor utama ASEAN. Soeharto menjadikan Indonesia amat berpengaruh karena tidak berbicara dengan nada tinggi. Secara konsisten Indonesia mendukung perdamaian di wilayah ASEAN. Dengan sikap low profile, Indonesia justru berpengaruh dan terhormat. Negara sebesar Indonesia tidak perlu memamerkan ototnya untuk diakui. Semua presiden sesudah Soeharto memahami hal itu.





Konfrontasi lagi?





Namun, kini, apa kita akan konfrontasi lagi dengan Malaysia? Apa karena lagu atau tarian dibajak, lalu kita bereaksi seperti anak puber? Begitu rapuhkah kepercayaan diri kita?





Bukankah kita negara besar keempat di dunia, demokrasi paling mantap di Asia Tenggara, berhasil keluar dari krisis pasca- Soeharto, sukses dalam mengembalikan keamanan dalam negeri, luar biasa dalam menindak terorisme, dan perekonomian yang menunjukkan daya tahan?





Memang, dari semua itu masih ada sisi lemah, banyak yang amburadul, dan tak ada alasan untuk puas diri. Namun, jika orang lain mengakui kita, kita boleh bereaksi sedikit lebih dewasa terhadap ulah negara lain! Masak ada yang menyangka, Malaysia sengaja mendukung terorisme di Indonesia? Yang benar, dong! Masyarakat dan Pemerintah Malaysia masih tetap baik dan sahabat kita, maka kecurigaan seperti itu memalukan diri sendiri.





Kini, mahasiswa Malaysia akan diusir dari Indonesia. Menembak kaki sendiri? Bukankah mereka yang akan menceritakan segi positif Indonesia ke negaranya, sama seperti kisah tamu dari luar negeri (asal selamat dari pesawat sampai hotel) tentang Indonesia? Apamau dikata jika beberapa universitas terkemuka tak akan lagi menerima mahasiswa Malaysia? Sepicik itukah? Universitas adalah pusat nalar dan akademis.





Ah, njelehi tenan harus menulis hal-hal seperti ini pada abad ke-21. Malaysia (sedikit) menginjak kaki kita. Apa kita langsung menangis? Apa ruginya Malaysia atau negara lain menyanyikan lagu-lagu indah dari Indonesia? Benar bahwa kepentingan ekonomis harus kita jaga. Namun, negara besar tidak perlu terus mengatakan bahwa dia negara besar.

Sunday 23 August 2009

bisnis dalam hal studi

Julian Cholse

Identifikasi Lingkungan Internal-Eksternal Bisnis dan Rencana Tumbuh Studi

D

I

S

U

S

U

N

Oleh : Julianto

NPM : 090417862



Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Yogyakarta

2009

























Nama : Julianto

NPM : 090417862

Identifikasi Lingkungan Internal-Eksternal Bisnis dan Rencana Tumbuh Studi

Bisnis dari segi studi merupakan suatu kegiatan usaha seseorang yang terencana demi mendapat hasil yang terbaik bagi studinya dan dapat mempertanggungjawabkannya dimasyarakat.

Ada dua faktor yang mempengaruhi arah kebijakan pelajar dalam mengelola aktifitas bisnisnya. Antara lain faktor lingkungan eksternal dan faktor lingkungan eksternal.

1. Lingkungan eksternal (external environment) yaitu faktor yang mempengaruhi arah kebijakan pelajar dalam mengelola aktifitas bisnisnya secara tidak langsung, antara lain.

a) Keluarga

Keluarga merupakan sarana pemberi dukungan baik materil atau nonmateril. Materil antara lain pemberian fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang studi, sedangkan nonmateril seperti pemberian nasihat dan pengarahan.

b) Pemerintah

Melalui departemen pendidikan dan lembaga-lembaga pendidikan pemerintah mempengaruhi studi pelajar dalam hal peraturan-peraturan pendidikan ataupun pemberian bantuan pendidikan (beasiswa).

c) Lembaga pendidikan

d) Ketersediaan fasilitas penunjang studi di sekolah-sekolah/universitas merupakan suatu hal yang lebih. Karena dengan bantuan fasilitas pelajar dapat langsung melakukan praktek.

e) Masyarakat

Tempat kita tinggal turut mempengaruhi bisnis pelajar, apakah mendukung atau tidak

2. Lingkungan Internal (Internal Environment) yaitu faktor yang mempengaruhi arah kebijakan pelajar dalam mengelola aktifitas bisnisnya secara langsung melalui kebijakan masing-masing individu yang melakukan studi.

Rencana tumbuh saya dalam menempuh bisnis studi saya antara lain,

1. Rencana tumbuh dalam jangka pendek

a) Melakukan penyesuaian diri terhadap kehidupan kampus.

b) Belajar sebelum kuliah di mulai, saat kuliah dan selesai kuliah.

c) Berusaha untuk selalu mengikuti mata kuliah minimal kehadiran 90%.

d) Melakukan strategi belajar agar dapat mengerjakan tugas yang diberikan dosen, menyelesaikan kuis, UTS, dan UAS.

2. Rencana tumbuh dalam jangka panjang

a) Memiliki target untuk dapat menyelesaikan studi Strata Satu di UAJY selama 3,5 tahun.

b) Jujur dengan prestasi yang memuaskan dengan IPK minimal 3.

c) Dapat mempertanggung jawabkan hasil studi saya kepada masyarakat.

d) Belajar dan belajar karena pendidikan bersifat statis dan dinamis.



















Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Julian Cholse