Saturday 9 April 2011

KONVENSI DAN PENYUSUNAN NASKAH

Julian Cholse

A. Pengantar
Dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa sangat dekat dengan karangan ilmiah. Mahasiswa dituntut untuk memperhatikan struktur-struktur dalam penyusunan karangan ilmiah. Dewasa ini mahasiswa seringkali mengabaikan stuktur-stuktur dalam karangan ilmiah. Oleh karena itu, masih sering kita jumpai karangan ilmiah yang terdapat kesalahan dalam penyusunannya. Kesalahan itu meliputi pengetikan, kelengkapan struktur, dan penyusunan. Dengan disusunnya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami bagaimana susunan karangan ilmiah yang baik dan benar.

B. Penyuntingan

Dalam pembuatan karangan ilmiah setiap Perguruan Tinggi mempunyai ketentuan tentang prosedur pembuatan, yang pada dasarnya bahwa konvensi penulisannya sama. Perihal yang menyangkut penulisan karangan ilmiah di antaranya bentuk karangan ilmiah dan bagian-bagian karangan ilmiah. Dalam penyuntingan naskah karangan ilmiah kedua hal tersebut harus sangat diperhatikan dan terutama bahasa baku. Kelayakannya untuk disajikan kepada pembaca, biasanya menjadi pertimbangan dalam penyuntingan naskah. Terjadinya kesalahan dan kekurang-sempurnaan yang terkait dengan naskah karangan ilmiah maupun bahasanyalah yang serimg menjadi pertimbangan dalam penyuntingan karangan ilmiah.
Penyuntingan karangan ilmiah mempunyai tujuan memperbaiki format naskah, urutan pembahasaan, pengendalian variabel, bahasa, keindahan tampilan, posisi tampilan, perwajahan, halaman, komposisi, dan kelengkapan naskah.

C. Konvensi Naskah

Konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah berdasarkan aturan kelaziman yang sudah disepakati. Para akademis di perguruan tinggi cenderung menjadikan kelaziman dan kesepakatan ini aturan baku. Namun, model naskah yang sudah lazim atau berdasarkan konvensi tidak hanya digunakan oleh akademisi di perguruan tinggi. Para professional dalam berbagai bidang disiplin ilmu yang bekerja pada lembaga pemerintahan dan swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri senantiasa menggunakannya.
Aturan pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi lengkap, bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya merupakan konvensi naskah yang biasanya digunakan.

D. Syarat Pengetikan

1. Kertas HVS berukuran kuarto/letter(21,59 X 27,94 cm) atau kertas berukuran A4 (21 X 29,7 cm). Pengetikan hanya pada satu sisi halaman setiap lembarnya dan tidak bolak-balik.
2. Batas margin tepi atas 4 cm , kiri 4 cm, bawah 3 cm, dan kanan 3 cm.
3. Huruf penulisan naskah diantaranya pika, arial, atau times new roman pada MS Word computer. Font untuk penulisan judul antara 16 s.d. 20sesuai dengan panjang-pendek judul.
4. Margin diusahakan lurus antara kiri dan kanan, tidak merusak kaidah bahasa, pemenggalan kata, serta memperhatikan tanda hubung, dan jarak antar kata. Jarak tajuk dan judul bab dari tepi atas 6,5 cm.
5. Jarak spasi antarbaris dua sspasi, antarparagraf tiga spasi, antar teks dan contoh tiga spasi, antara tajuk dan uraian empat spasi, jarak antara uraian dan subjudul di bawahnya tiga spasi.

E. Pengorganisasian Karangan

Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh unsur karangan secara formal, benar, cermat, logis, wawasan keilmuan bidang kajian, dan format pengetikan yang sistematis.
Unsur Karangan Ilmiah:
• Pelengkap Pendahuluan
• Judul sampul
• Halaman judul
• Halaman persembahan (bila dibutuhkan)
• Halaman pengesahan (bila dibuthkan)
• Kata pengantar
• Abstrak
• Daftar isi
• Daftar gambar
• Daftar tabel
• Inti karangan
• Pendahuluan
• Bagian utama
• Kesimpulan
• Pelengkap kesimpulan
• Daftar pustaka
• Lampiran
• Indeks
• Riwayat Hidup Penulis

F. Pelengkap Pendahuluan

F.1 Halaman sampul dan Halaman judul

a. Halaman judul mencantumkan nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang, kelengkapan identitas pengarang(nomor induk/registrasi, kelas, nomor presensi), nama unit studi/kerja, dan nama lembaga(jurusan, fakultas, universitas) nama kota, dan tahun penulisan.

b. Unsur penyusunan judul
(1) Judul gambaran isi karangan.
(2) Judul dapat menarik pembaca baik makna maupun penulisan.
(3) Sampul: nama karangan, penulis, penerbit
(4) Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, dan penerbit.
(5) Untuk karangan formal seluruh frasa ditulis pada posisi tengan secara simetri, atau lorus pada margin kiri untuk karangan yang tidak terlalu formal.
(6) Judul diketik dengan huruf Kapital.

c. Penjelasan tentang tugas ditulis dalam bentuk kalimat.

d. Nama penulis ditulis dengan huruf Kapital, Nomor Induk Mahasiswa ditulis di bawah nama.

e. Logo universitasuntuk skripsi, tesis, dan disertasi; untuk makalah ilmiah tidak harus mengunakan logo.

f. Mencantumkan program studi, jurusan, fakultas, universitas, nama kota, dan tahun penulisan dengan huruf kapital.

g. Hal_hal yang harus dihindari:
(1) Komposisi tidak menarik
(2) Tidak estetik
(3) Hiasan gambar tidak relevan
(4) Variasi huruf jenis huruf
(5) Kata ditulis oleh
(6) Kata NIM/NRP
(7) Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi
(8) Kata-kata yang berisi slogan
(9) Ungkapan emosional
(10) Menuliskan yang tidak penting

F.2. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan digunakan sebgai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditandatangani oleh pembimbing, pembaca, dan ketua jurusantelah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah. Halaman pengesahan biasanya digunakan untuk penulisan skripsi, tesis, dan disertasi, sedangkan makalah ilmiah tidak mengharuskan adanya halaman pengesahan. Judul skipsi seluruhnya ditulis dengan huruf capital pada posisi tengah antara margin kanan dan kiri.
Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing ditulis secara benar dan disusun secara simetri kiri- kanan dan atas- bawah.

Hal- hal yang harus dihindarkan:
a. Menggarisbawahi nama dan kata- kata lain
b. Mencetak nama dengan huruf capital seluruhnya
c. Tulisan melampaui garis tepi
d. Menggunakan titik atau koma pada akhir nama
e. Menulis nama tidak lengkap
f. Menggunakan huruf yang tidak standar
g. Tidak mencantumkan gelar akademis
h. Menuliskan kata bapak atau ibu di depan nama

F.3. Kata Pengantar

Kata pengantar merupakan bagian dari suatu karangan ilmiah atau makalah yang berisikan penjelasan mengapa karangan ini dibuat. Setiap karangan ilmiah, seperti: buku, skripsi, thesis, disertasi, makalah, atau laporan formal ilmiah harus menggunakan kata pengantar. Hal- hal yang disajikan dalam kata pengantar pun harus sesuai dengan ketentuan yang sudah ada.
Berikut informasi yang harus disajikan dalam kata pengantar:

1. Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Penjelasan adanya tugas penugasan karangan ilmiah
3. Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah
4. Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekelompok orang atau organisasi
5. Ucapan terima kasih kepada seseorang atau lembaga yang telah membantu
6. Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa disertai tanda tangan
7. Harapan penulis atas karangan tersebut
8. Manfaat bagi pembaca
9. Keterbukaan penulis untuk menerima kritik dan saran

Kata pengantar merupakan salah satu unsur terpenting dari keseluruhan karya ilmiah. Sifatnya formal dan ilmiah. Oleh karena itu, kata pengantar harus ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku, baik, dan benar. Isi kata pengantar tentu saja tidak menyajikan isi karangan, atau hal- hal lain yang tertulis di bagian pendahuluan, naskah utama, dan simpulan. Begitu juga sebaliknya, apa yang telah tertulis di dalam kata pengantar tidak ditulis ulang dalam isi karangan.
Berikut hal- hal yang harus dihindarkan dalam penulisan kata pengantar:
1. menguraikan isi karangan
2. mengungkapkan perasaan secara berlebihan
3. menyalahi aturan dan kaidah bahasa
4. menunjukkan sikap kurang percaya diri
5. kurang meyakinkan
6. kata pengantar terlalu panjang dan tidak efektif
7. menuliskan kata pengantar semacam sambutan
Berikut beberapa contoh kata pengantar yang mengandung unsur kesalahan, baik kesalahan bahasa,diksi, maupun kalimat.

(1). Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan Rahmat dan Hidayah-Nya, maka selesailah tugas Bahasa Indonesia dengan tema: Kasus Bailout Bank Century.
Pembetulan:
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan paper ”Kasus Bailout Bank Century,” dapat diselesaikan dengan baik.
Analisis:
1. Kesalahan pertama: penggunaan kosakata yang lazim digunakan dalam bahasa pergaulan dan bahasa lisan (memanjatkan puji dan syukur kepada.......dengan rahmat dan hidayah-Nya) diubah menjadi ”Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa..........”. Hal ini disebabkan karena penggunaan kata ”memanjatkan” seharusnya digunakan dalam bahasa lisan
2. Kesalahan kedua: penulisan kata ”Rahmat dan Hidayah-Nya” ditulis dengan menggunakan huruf kecil saja karena bukan merupakan kata yang memerlukan penggunaan huruf besar.
3. Kesalahan ketiga: kata ”kami” seharusnya diganti dengan kata penulis.

Untuk Kelengkapan isi makalah silahkan Download

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Julian Cholse