Friday 5 February 2010

Seks Bebas di Kalangan Remaja Indonesia

Julian Cholse


Bab 1
PENDAHULUAN

 
  1. Latar Belakang Masalah
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian (filteralisasi) yang ketat.
Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang kebudayaan Indonesia sebelumnya, pacaran (berduaan dengan yang bukan Mukhrim ) merupakan hal yang tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan budayaKristiani.

  1. Rumusan Masalah
  • Apa saja faktor-faktor penyebab seks bebas ?
  • Apakah yang menyebabkan seks bebas di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun ?
  • Dimana kota yang tingkat seks bebas nya tertinggi ?
  • Bagaimana pandangan Agama mengenai seks bebas ?
  • Penyakit apa saja yang di timbulkan seks bebas ?

 
  1. Tujuan Penelitian
  • Mencoba untuk mengetahui sejauh mana tingkat Seks bebas dikalangan Remaja Indonesia.
  • Mengetahui faktor-faktor penyebab seks bebas remaja Indonesia.
  • Mengetahui penyakit yang disebabkan seks bebas.

 
  1. Landasan Teori
Seks bebas tidak asing lagi di telingga masyarakat Indonesia seiring banyaknya kasus yang di jumpai di masyarakat. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi remaja sehingga mereka nekat melakukan seks bebas - seks pra nikah. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut barangkali bisa membantu para orang tua untuk menemukan solusi dalam mengantisipasi prilaku - perilaku anak yang mengarak kepada perilaku seks bebas ini.

Menurut Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN, M Masri Muadz, data itu merupakan hasil survei oleh sebuah lembaga survai yang     mengambil sampel di 33 provinsi di Indonesia pada tahun 2008. BKKBN merekomendasikan sebagaimana diungkapkan Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN, M Masri Muadz, ada beberapa faktor yang mendorong remaja melakukan hubungan seks pra-nikah. Di antaranya, pengaruh liberalisme dan pergaulan bebas, lingkungan dan keluarga, serta pengaruh media massa, khususnya TV dan internet.

 

 

 

BAB II
Seks Bebas di kalangan remaja Indonesia

 
  1. Pengertian Seks Bebas
Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) , seks berarti jenis kelamin, hal yg berhubungan dng alat kelamin, berahi. Sedangkan bebas berarti lepas sama sekali (tidak terhalang, terganggu, sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat, dengan leluasa). Jadi seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi.
  1. Seks Bebas Meningkat di Indonesia
Di Indonesia seks bebas mulai menjadi suatu tren ini di buktikan dengan meningkatnya kasus kejahatan seks baik orang tua, remaja, bahkan anak-anak di bawah umur. Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas karena adanya pertentangan dari lawan jenis, adanya tekanan dari keluarga dan teman. Dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat, dari 5% pada tahun 1980-an menjadi 20% di tahun 2000. telah dilakukan penelitian mengenai gambaran pengetahuan remaja tentan seks bebas di Desa Paya Bakung Dusun I B Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2006.
Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diajukan responden dengan jumlah sampel 42 responden. Hasil penelitian yang terlibat pergaulan tidak baik sebanyak 80,9% sedangkan remaja yang memperoleh sumber informasi tentang seks bebas sebanyak 47,6% dan remaja yang keadaan ekonominya baik sebanyak 35,6% serta remaja yang berpengetahuan cukup tentang seks bebas sebanyak 43% sedangkan baik dan kurang masing-masing sebanyak 28,5%.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kurangnya pengetahuan remaja tentang seks bebas disebabkan karena kurangnya kesadaran remaja tentang keadaannya dan tidak ada keterbukaan antara orang tua dan anaknya.
Munculnya istilah seks bebas seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tek nologi. Dalam peradaban umat manusia, kita patut bersyukur dan bangga terhadap hasil cipta karya manusia, karena dapat membawa perubahan yang positif bagi perkembangan/kemajuan industri masyarakat. Tetapi perlu disadari bahwa tidak selamanya perkembangan membawa kepada kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu dapat membawa kepada kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak negatif yang diakibatkan oleh perkembangan IPTEK, salah satunya seks bebas.


 
  1. Seks Bebas di Beberapa Kota di Indonesia
Pergaulan remaja di Indonesia saat ini sangat mencemaskan. Sebab, mereka mulai tidak peduli pada norma-norma dan ajaran agama. Mereka bahkan nekat melanggar ajaran agama, seperti melakukan seks bebas.
Berdasarkan hasil penelitian di lima kota di Tanah Air, 16,35% dari 1.388 responden dari kalangan remaja mengaku telah melakukan hubungan seks di luar nikah atau seks bebas. Sebanyak 42,5% responden di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan hubungan seks di luar nikah dengan pasangannya, sedangkan 17% responden di Palembang, Sumatera Selatan dan Tasikmalaya, Jawa Barat, mengaku juga melakukan tindakan yang sama.
Di Singkawang, Kalimantan Barat, 9% remaja responden juga melakukan seks bebas dan 6,7% responden di Cirebon, Jawa Barat, juga termasuk penganut seks bebas.
Kasus seks bebas di kota-kota besar lainnya seperti Medan, Jakarta, Bandung, Jogjakarta, dan Surabaya juga sangat tinggi bahkan melebihi angka 50%, yang lebih mengejutkan untuk kota Jogjakarta sekitar 97,05% remaja Jogja telah melakukan sex bebas, penelitian ini di lakukan Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH) dengan mel;ibatkan 1666 koresponden. Ini disebabkan karena kurangnya kontrol sosial terhadap remaja Jogjakarta yang sebagian besar pelajar.
Akibat prilaku seks bebas tersebut angka ksus aborsi di Indonesia juga semakin meningkat dari tahun ke tahun baik aborsi spontan (karena alasan medis) maupun aborsi provocatus (disengaja). Berdasarkan penelitian yang di lakukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sekitar 2.000.000 kasus aborsi terjadi setiap tahunnya di Indonesia, sungguh angka yang sangat besar. Berarti dalam satu tahun aborsi menambah kasus pembunuhan di Indonesia sebanyak 2.000.000.

 
  1. Pandangan Agama Tentang Sex Bebas
    1. Pandangan Agama Kristen
      Kejadian 1:27-28, "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.""
      Dari kutipan ayat Alkitab di atas dapat di simpulkan bahwa agama Kristen memandang hubungan seks sebagai suatu berkat yang diberikan Tuhan, yang harus di pelihara dan di rawat. Seks merupakan suatu kenikmatan tersendiri bagi setiap orang yang melakukannya.Namun, ada satu syarat untuk dapat melakukan hubungan seks yaitu melalui berkat Tuhan dengan melakukan pernikahan kudus. Jika kita memandang keadaan sekitar kita anugrah seks mulai di salah artikan oleh sebagian masyarakat Indonesia khususnya para remaja. Seks menjadi sesuatu yang murahan yang dapat di perjual belikan dengan uang. Dikemas dalam berbagai hal baik berupa kepingan CD, Internet, majalalah ataupun tontonan di televisi. Jadi dapat di simpulkan Agama kristen mengharamkan tindakan seks bebas.
    2. Pandangan Agama Islam
      Seks bebas dalam islam disebut juga Zina (bahasa Arab: الزناء‎) yaitu bila dua orang yang bukan suami isteri, melakukan hubungan yang dihalalkan khusus untuk pasangan suami isteri.

      Di dalam Islam, pelaku perzinaan dibedakan menjadi dua, yaitu pezina muhshan dan ghayru muhshan. Pezina muhshan adalah pezina yang sudah memiliki pasangan sah. Sedangkan pezina ghayru muhshan adalah pelaku yang belum pernah menikah dan tidak memiliki pasangan sah.
      Hukuman bagi penzina
      "Laki-laki tukang zina tidak (pantas) kahwin, melainkan dengan perempuan penzina atau musyrik; dan seorang perempuan tukang zina tidak (pantas) kahwin, melainkan dengan laki-laki penzina atau musyrik. Yang demikian itu diharamkan atas orang-orang mu'min." (Al-Quran,Surah an-Nur: 3)
      "Perempuan yang zina dan laki-laki yang zina, deralah masing-masing mereka itu seratus kali." (an-Nur: 3)
      Dera ini adalah hukuman jasmani, sedang larangan kahwin adalah hukuman moral. Dapat di simpulkan agama Islam juga memandang seks bebas sebagai sesuatu yang haram.


       
  2. Penyakit Akibat Seks Bebas
Ada dua penyakit seks yang terkenal di masyarakat yaitu Sifilis atau Raja singan dan HIV/AIDS, namun Penyakit Menular Seks (PMS) bukan hanya ada dua melainnkan ada sepuluh penyakit, berikut rinciannya
  1. HIV/AIDS
    Pertama kali ditemukan pada tahun 1984. AIDS adalah penyakit penyebab kematian ke-6 di dunia, baik bagi wanita maupun pria. Virus yang menyerang kekebalan tubuh ini bisa menular melalui darah dan sperma pada saat berhubungan seksual. Hingga kini vaksinnya masih dikembangkan namun belum terbukti ampuh mencegah penularannya. Data HIV-AIDS Nasional mengenai kasus HIV/AIDS sebagai berikut : Jawa Barat dengan 3213 kasus, DKI Jakarta 2810 kasus, Jawa Timur 2753 kasus, Papua 2605 kasus , Bali 1356 kasus.
  2. Sifilis (Penyakit Raja Singa)
    Juga dikenal dengan nama Great Imitator karena gejala-gejala awalnya mirip dengan gejala-gejala sejumlah penyakit lain. Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun.
    Secara umum, penyakit ini dapat membuat orang yang telah berumur sangat menderita, karena dapat mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan. Apabila tidak diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian. Kira-kira 120.000 orang di AS tertular sifilis tiap tahun.
  3. Herpes Genital
    Hampir 31 juta orang Amerika, satu per enam jumlah penduduk Amerika-pernah menderita herpes genital. Herpes, yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi.
    Ada pria yang tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa menulari orang lain. Acydovir (Zovirox), sebuah obat yang diresepkan, dapat meringankan gejala-gejalanya, tetapi tidak menyembuhkan. Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular AIDS melalui luka di darah.
  4. Gonore (Kencing Nanah)
    Penyakit ini telah dikenal sejak dahulu, menyerang sekitar 1,5 juta orang Amerika, baik pria maupun wanita, setiap tahun. Meskipun sering tanpa gejala, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit, dan infeksi pada jantung atau otak. Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotika.
  5. Klamidia
    Kondisi ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga muncul tanpa gejala. Di Amerika, klamidia termasuk penyakit yang paling mudah diobati, tetapi mudah juga menginfeksi, yaitu sekitar 4 juta orang setiap tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria. Seperti sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan antibiotika.
  6. Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart)
    Di Amerika, kasus kutil pada alat kelamin ini mencapai 1 juta setiap tahunnya. STD ini disebabkan oleh sejenis virus papiloma, yang terkait dengan kanker penis serta anus. Obatnya tidak ada, walaupun kutil yang terjadi dapat dihilangkan melalui operasi atau dibakar, atau dibekukan. Akan tetapi setelah itu gejala yang sama dapat datang kembali.
  7. Hepatitis B
    Penyakit ini dapat berlanjut ke sirosis hati atau kanker hati. Setiap tahun kasus yang dilaporkan mencapai 200.000, walaupun ini satu-satunya STD yang dapat dicegah melalui vaksinasi.
  8. Kanker prostat
    Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Karin Rosenblatt dari University of Illinois, diketahui bahwa dari 753 pria yang disurvei, terdapat hubungan antara kanker prostat dan banyaknya berhubungan seksual dengan beberapa orang. Pria yang sering melakukan seks dengan banyak wanita berisiko 2 kali lipat terkena kanker prostat.
  9. Kanker Serviks (leher rahim)
    Hampir 95 persen kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), dan 33 persen wanita dilaporkan punya virus tersebut, yang menyebabkan adanya sakit di leher rahim. Virus ini bisa menular lewat hubungan seksual, dan laki-laki pun bisa tertular oleh virus ini.
  10. Trichomoniasis
    Bisa menyebabkan daerah di sekitar vagina menjadi berbuih atau berbusa. Ada juga yang tidak mengalami gejala apapun. Penyakit ini bisa menyebabkan bayi terlahir prematur jika sang ibu menderita penyakit ini saat hamil.

 
Melihat kesepuluh penyakit seks tersebut rasanya kita perlu menghindari seks bebas, karena kenikmatan yang di dapat sesaat tidak setimpal dengan dampak yang akan di rasakan seumur hidup bahkan berujung kematian. Satu-satunya cara untuk mencegah penyebaran dan tidak mendapatkan penyakit itu adalah dengan berhubungan seks dengan satu pasangan yang sah. Penggunaan kondom memang bisa mencegah penyakit HIV dan gonore, tapi kurang efektif mencegah herpes, trichomoniasis, chlamydia dan HPV. Jadi stop seks bebas sebelum terlambat.

 

 

 

 

 

 

 
BAB III
PENUTUP

 
  1. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka penulis dapat menyimpuikan hal-hal sebagai berikut :
  1. Seks bebas bukan budaya bangsa Indonesia, karena adanya westernisasi dan globalisasi sehingga seks bebas di Indonesia mulai membudaya
  2. Seks bebas terjadi karena adanya pertentangan dari lawan jenis, adanya tekanan dari keluarga dan teman.
  3. Setiap agama melarang prilaku menyimpang, termasuk seks bebas.
  4. Seks bebas menimbulkan beragam penyakit yang sangat membahayakan masyarakat.
  1. Saran
    1. Kepada Para Remaja
  • Menghindari prilaku seks bebas demi masa depan yang lebih bahagia.
  • Jika tetap ingin melakukan hubungan seks, hendaknya melakukan seks yang sehat. Artinya tidak berganti-ganti pasangan karena alat kontrasepsi tidakmenjamin penularan penyakit seks terhenti.
  • Selalu berfikir positif
  1. Kepada Orangtua
  • Melakukan kontrol terhadap anaknya agar tidak terjerumus kedalam lembah seks bebas.
  • Memberikan pengajaran akan seks sejak dini kepada anak.
  1. Kepada Pemerintah
  • Memberikan mata pelajaran seks di sekolah-sekolah ataupun universitas agar anak Indonesia lebih mengetahui tentang seks yang sehat dan dampak-dampak seks bebas
  • Menertipkan penjualan VCD porno ataupun memblokir situ-situs porno yang sekarang ini merajalela bagaikan jamur di musim hukjan.

 

 
DAFTAR PUSTAKA
- Sultoni, Wahyu Bagja, 2007; Ilmu Sosial Dasar. Bogor; STKIP Muhamadiyah.
-Alkitab terjemahan baru
- Al-Makatti, Abdurahman, 2001; Pacaran Dalam Kacamata Islam. Jakarta; Media Dakwah.
http://kabarmu.blogspot.com/2009/02/penyebab-meningkatnya-seks-bebas-di.html

 

 

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Julian Cholse