Wednesday 27 January 2010

Julian Cholse

Bermula dari Bus Pelangi Medan Bandung Rusak

Karena ingin cepat sampai di kampung abang saya mengurungkan niat membeli tiket
Bus PT ALS dan membeli tiket Bus Cv Pelangi karena biasanya Cv Pelangi
memerlukan waktu yang lebih cepat untuk sampai ke Medan karena melalui Lintas
Timur.

Tiba hari keberangkatan kami dan penumpang lain di suruh cepat-cepat konfirmasi
kebagian kasir agar diketahui berapa jumlah penumpang yang berangkat. Ada
sekitar 35 orang yang berangkat dari Bandung. Selesai konfirmasi barang-barang
diangkut kondektur ke bagasi bus, namun bukan bus Cv Pelangi melainkan bus
pariwisata Trisakti. Alasan pimpina Cv Pelangi Bandung bus nya rusak dan akan
dijanjikan di transit ke Bus Cv Pelangi yang ada di Jakarta. Sesampai di Pondok
Kopi bukannya di transit ke Bus Cv Pelangi lainnya malah di transit ke Bus
Pariwisata yang tak jelas statusnya (karena penumpang telah membayar tiket Bus
Cv Pelangi eksekutif malah menggunakan bus yang bangkunya sudah rusak, Tv yang
tak menyala, lampu pun demikian sehingga di bus hanya bisa meraba-raba belum
lagi kamar mandi yang tak bisa di gunakan tidak ada air bahkan akses ke toilet
tertutup oleh barang-barang penumpang, oh ia satu lagi Ac nya pun terkadang mati
bahkan yang terparah di Bus bisa kehujanan padahal di luar cuaca cerah, semua
itu karena bagian mesin Ac bocor, 3 penumpang basah kuyup karenanya).
Perjalananpun dimulai dari Jakarta ke Pelabuhan Merak kondisi bus masih bagus.
Sesampainya di Provinsi Lampung tepatnya di Lampung Tengah bus mulai terasa
sendat-sendat berjalan, sampai 5 kali mogok. Jalan 5 menit mogok 2 jam bahkan
mogok yang ke empat sampai 6 jam.

Saya mencoba menelepon ke CV. Pelangi yang ada di Bandung selaku pihak yang
bertanggung jawab penuh atas masalah ini,namun jawabnnya sangat menyakitkan hati
"kami tidak tahu masalah itu, saya menelepon supirnya dulu" begitu jawaban
operator Cv Pelangi Bandung, saya telepon kembali namun tidak dijawab bahkan
tiba-tiba telepon di Matikan. Saya coba telepon Cv Pelangi Banda Aceh dan Medan
jawabnya juga mengecewakan "bukan tanggung jawab kami silahkan telepon
perwakilan bandung" begitu jawabnya. Sehingga sempat keluar inisiatif untuk
menelepon polisi karena lambannya proses perbaikan atau penggantian bus.


Sekitar jam 17.00 bus berjalan menuju Palembang yang tinggal 120 km lagi. Walau
demikian untuk menempuh jarak segitu di butuhkan waktu 4 jam tentunya sudah
termasuk mogok-mogok selama perjalanan.



Saat Bus Pelangi dari arah yang berbeda datang para penumpang mencoba
memboikotnya. Namun, akhirnya kami kalah dengan kekuatan mesin. Mogok demi mogok
tak bisa terhindari sampai mogok yang terakhir sekitar 12 jam karena disuruh
menunggu di stasiun Bus Pelangi. Namun, tak urung di ganti bayangkan dari jam 2
pagi sampai jam 11 siang belum ada kejelasan. Padahal pihak terkait menjanjikan
penggantian bus jam 9 Seakan bis pelangi lepas. Karena terlalu lama Ibu Sinta
Sitinjak dan Bapak Togap memanggil Polisi hinga masalah selesai dan akhirnya
sekitar jam 11.30 bus pengganti pun datang dengan proses negosiasi antara Bus
Pariwisata dengan Bus Arya Prima yang cukup lama sekitar 1,5 jam.

Perjalanan menuju medan di mulai sekitar pukul 13.00. Dua hari dua malam
kemudian semua penumpang selamat sampai medan padahal biasanya dpt di tempuh
selama 2hari 1 malam (maklum bus Arya Prima jalannya cukup lambat). Namun, semua
sudah tidak semangat lagi padahal sanak keluarga sudah menunggu. Bagaimana
tidak! Perjalanan Bandung-Medan ditempuh selama 4 hari 4 malam yang biasanya
ditempuh selama 2 hari dua malam melalui Lintas Timur. Hehhh. . . . . .

Jadi kepada para penumpang yang ingin menggunakan Bus Cv Pelangi harap
berhati-hati, jangan mau di transit ke bis yang bukan milik perusahaan tersebut
karena Cv Pelangi akan lepas tanggan atas keadaan tersebut.


Di bawah ini ada videonya untuk di saksikan.



Juga terdapat di Surat Pembaca
Detik.com

Dan

Okezone.com

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Julian Cholse